PLTS Komunal merupakan tenaga listrik alternatif yang menjadi solusi bagi daerah-daerah terpencil dan belum terjangkau PLN sama sekali. Sistem PLTS Komunal memungkinkan menyimpan energi surya di dalam baterai sebagai sumber listrik satu-satunya.
Sekilas Tentang PLTS Komunal
PLTS komunal adalah jenis sistem pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan rangkaian modul photovoltaik untuk hasilkan energi listrik. Sistem pembangkit listrik tenaga surya jenis ini juga disebut PLTS Terpusat, karena terpasang di satu wilayah saja,.
PLTS komunal merupakan salah satu jenis PLTS Off Grid, yang hanya menggunakan energi matahari tanpa bantuan dari jenis pembangkit lainnya.
Prioritas utama pelayanan PLTS Komunal adalah masyarakat yang jarak tempat tinggalnya saling berdekatan. Kemudian jaringan sistem akan mendistribusikan energi listrik ke masing-masing rumah warga.
Karena tidak terhubung dengan jaringan PLN maka membutuhkan baterai untuk menyuplai listrik. Dengan perancangan baik, sistem PLTS komunal akan menghasilkan daya yang dapat Anda gunakan sepanjang tahun, termasuk ketika musim hujan tiba.
PLTS Komunal memang menjadi alternatif potensial bagi wilayah terpencil karena relatif mudah dalam pemasangan. Namun belakangan, penggunaan PLTS Komunal Off Grid Mulai marak di kota-kota besar, seiring dengan penurunan biaya baterai.
Kelebihan PLTS Komunal
Adapun kelebihan PLTS Komunal antara lain :
- Tidak membutuhkan bahan bakar (BBM) untuk genset
- Dapat berfungsi sebagai sumber listrik yang utama maupun cadangan
- Ramah lingkungan
- Menjadi solusi back up daya ketika listrik mati
- Menghemat biaya interkoneksi di daerah terpencil
- Tidak membutuhkan perawatan rutin, kecuali untuk membersihkan panel
Cara Kerja PLTS Komunal
Karena menggunakan energi matahari sebagai sumber energi listrik maka keseluruhan pasokan energi akan masyarakat gunakan dari pagi hingga malam.
Oleh karena itulah, PLTS Komunal membutuhkan baterai untuk memasok energi di siang hari. Secara umum terdapat dua sistem pada PLTS Komunal Off Grid, yakni AC Coupling dan DC Coupling.
● Sistem DC Coupling
DC merupakan singkatan Direct Current (arus searah). Sistem DC Coupling menghubungkan modul fotovoltaik ke baterai DC melewati solar charger controller (SCC).
Dengan kata lain, suatu sistem dikatakan DC Coupling jika komponen utamanya terhubung pada bus DC. Modul surya akan membangkitkan arus listrik untuk mengisi baterai melalui SCC.
Perangkat SCC berfungsi untuk mengubah arus DC ke DC agar sesuai dengan ketegangan baterai yang sesuai.
● Sistem AC Coupling
AC merupakan singkatan dari Alternating Current (arus bolak balik), yang menghubungkan modul fotovoltaik ke baterai melalui inverter jaringan dan inverter baterai di bus AC. Modul surya yang terhubung dengan inverter jaringan akan mengubah arus DC ke AC.
AC coupling menggunakan konversi dengan dua metode, akibatnya terjadi kerugian arus konversi yang lebih besar daripada DC coupling. Namun, jika konsumsi beban pada siang hari lebih besar, sistem AC coupling jauh lebih unggul. Karena kerugian hanya terjadi pada inverter jaringan saja.
Atonergi, Solusi Kebutuhan Produk Bertenaga Surya
Saat ini ada banyak produk bertenaga surya yang tersebar di pasaran. Namun, Anda harus jeli memilih yang sepenuhnya mendukung penggunaan energi secara hemat, terbarukan dan ramah lingkungan. Kami menawarkan bantuan konsultasi kepada Anda dalam penentuan sistem PV yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan. Di Atonergi, Anda bisa mendapatkan produk rangkaian modul PLTS Komunal yang cocok dengan kebutuhan Anda. Jadi, hubungi tim ahli Kami, sekarang juga.