Menggunakan panel surya untuk memasok listrik ke bisnis Anda bisa sangat menguntungkan, tetapi biaya operasional PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) bisa menjadi halangan bagi beberapa bisnis. Namun, dengan panduan praktis ini, Anda dapat menghitung biaya operasional PLTS secara efektif.

Apa itu PLTS?

PLTS adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya, yang mengacu pada sistem panel surya yang digunakan untuk menghasilkan listrik. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk panel surya, inverter, dan baterai penyimpanan. PLTS dapat digunakan untuk menyuplai listrik ke rumah atau bisnis.

Apa yang Dimaksud dengan Biaya Operasional PLTS?

Biaya operasional PLTS mencakup biaya yang terkait dengan pengoperasian dan pemeliharaan sistem panel surya. Biaya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya meliputi biaya energi listrik, biaya pemeliharaan, biaya penggantian komponen, dan biaya lainnya terkait dengan pengoperasian sistem.

Mengapa Menghitung Biaya Operasional PLTS Penting?

Menghitung biaya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya sangat penting bagi bisnis karena memungkinkan pemilik bisnis untuk memahami biaya yang terlibat dalam pengoperasian sistem panel surya. Dengan memahami biaya operasional, pemilik bisnis dapat membuat keputusan yang bijak tentang penggunaan PLTS.

Cara Menghitung Biaya Operasional PLTS

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan saat menghitung biaya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya, termasuk biaya awal pembelian sistem, biaya energi listrik, biaya pemeliharaan, dan biaya penggantian komponen.

1. Biaya Awal Pembelian Sistem

Biaya awal pembelian sistem panel surya dapat sangat bervariasi, tergantung pada ukuran sistem dan jenis panel surya yang digunakan. Namun, pada umumnya, biaya awal pembelian sistem panel surya akan terdiri dari biaya untuk panel surya, inverter, dan baterai penyimpanan. 

Biaya awal pembelian sistem panel surya dapat ditekan dengan memilih panel surya yang lebih hemat biaya atau dengan mempertimbangkan program subsidi pemerintah yang tersedia.

2. Biaya Energi Listrik

Biaya energi listrik adalah biaya yang terkait dengan penggunaan listrik yang dihasilkan oleh sistem panel surya. Anggaran energi listrik dapat bervariasi tergantung pada harga listrik di daerah Anda. Namun, penggunaan PLTS dapat membantu bisnis menghemat biaya energi listrik dalam jangka panjang.

3. Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan terkait dengan pemeliharaan sistem panel surya, seperti pembersihan panel surya dan penggantian baterai. Anggaran pemeliharaan dapat bervariasi.

4. Biaya Penggantian Komponen

Biaya penggantian komponen terkait dengan penggantian komponen sistem panel surya yang rusak atau sudah tidak berfungsi dengan baik. Anggaran ini akan tergantung pada jenis komponen yang harus diganti dan biaya penggantiannya.

Menghitung Biaya Operasional PLTS Secara Keseluruhan

Untuk menghitung biaya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya secara keseluruhan, Anda harus menambahkan biaya awal pembelian sistem panel surya, biaya energi listrik, biaya pemeliharaan, dan biaya penggantian komponen. Setelah itu, biaya tersebut dibagi dengan umur sistem panel surya untuk menentukan biaya operasional per tahun.

Tips untuk Mengurangi Biaya Operasional PLTS

Ada beberapa cara untuk mengurangi biaya operasional Pembangkit Listrik Tenaga Surya, termasuk memilih panel surya yang lebih hemat biaya, mengoptimalkan konsumsi listrik, dan mempertimbangkan program subsidi pemerintah yang tersedia.

Kesimpulan

Menghitung biaya operasional PLTS sangat penting untuk pemilik bisnis yang ingin menggunakan energi terbarukan untuk menyuplai listrik ke bisnis mereka. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor biaya seperti biaya awal pembelian sistem, biaya energi listrik, biaya pemeliharaan, pemilik bisnis dapat menghitung biaya operasi.

By: Bee Atonergi

PT. Reja Aton Energi (Atonergi)

WhatsApp 1: 0812-3460-5879
WhatsApp 2: 0821-4350-7979
Instagram: @‌atonergi
Project: @‌atonergi_project
Facebook: Atonergi
Youtube: Atonergi